SSB Kampung yang Merajut Prestasi Nasional
0
0
SEKOLAH Sepak Bola (SSB)
Joyokusumo Pati, yang dilatih Slamet Sutikno itu, membuat kejutan dengan
menjuarai Camp dan Festival Sepak Bola U-12 antar-SSB tingkat nasional
2011 di Bumi Perkemahan Mashudi, Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten
Sumedang, 28-31 Desember.
Kejuaraan tersebut diikuti 32 SSB dari Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jakarta. Deretan SSB kenamaan, seperti Indonesia Muda (IM) Bandung, Patriot Merah Putih (PMP) Jakarta, dan Gema Persada Jakarta Barat ambil bagian di dalamnya. Dari Jateng, selain SSB Joyokusumo juga SSB Undip.
Perjalanan SSB Joyokusumo menuju tangga prestasi terbilang cukup singkat. Hanya dalam waktu lima tahun SSB yang dimanajeri Suyatno itu, mampu menyedot perhatian publik bola nasional.
Salah satu prestasi yang mengantarkan mereka ke Camp dan Festival Sepak Bola U-12 adalah peringkat ketiga antarSSB se-Jateng Piala Danone Nations Cup Internasional 2011. Dari situ, Joyokusumo mendapat tawaran dari penyelenggara Camp dan Festival.
Sebelumnya, Joyokusumo juga menjadi Juara I U-12 di Turnamen antarSSB se-eks Karesidenan Pati Piala Garuda Food 2011. Bahkan, sebulan sebelum berangkat ke Jatinangor, mereka menjuarai Wakil Bupati Cup II Grobogan U-11.
Derby Jateng
Dalam Camp dan Festival Sepak Bola, SSB Joyokusumo membuktikan kelasnya dengan tampil meyakinkan sejak babak penyisihan saat menggulung IM Bandung tujuh gol tanpa balas. Berikutnya, giliran PMP Jakarta yang dipaksa menyerah 2-3 dan Sidiq Ja’far Sumedang 2-6.
Pada babak 16 besar penampilan SSB Joyokusumo tetap tak terbendung. SSB Gema Persada Jakarta Barat dikandaskan dengan skor 2-1. Pada babak delapan besar, PMP kembali menjadi rival yang mampu ditaklukkan 1-0. Sedangkan di semifinal SSB asal Pati ini menang 6-4 atas Putra Melati Tangerang.
Di partai puncak, terjadi derby Jateng. Mental anak-anak Joyokusumo benar-benar teruji. Mereka tertinggal 0-1 terlebih dahulu, namun mampu membalikkan keadaan 2-1 dan membawa pulang trofi juara. Prestasi itu semakin lengkap dengan dikukuhkannya otak permainan SSB Joyokusumo, Andi Malik Firmansyah, sebagai pemain terbaik dalam event tersebut.
Komunikasi intensif dengan orang tua siswa menjadi salah satu kunci nonteknis merajut SSB hingga seperti saat ini. Salah seorang orang tua pemain, Imam Supriyanto mengatakan, kekeluargaan antarorang tua menjadi tradisi tersendiri. ”Kami sudah seperti saudara. Semua siswa SSB Joyokusumo juga seperti anak kami sendiri,” ujarnya.
Kedekatan antarorang tua pemain dan rasa kepemilikan SSB yang kuat membuat mereka rela merogok kocek sendiri dalam mendukung keberangkatan anak-anaknya dalam setiap event. ”Rata-rata, jauh hari orang tua sudah menabung untuk mendampingi anaknya ikut kejuaraan di luar kota. Ada pula yang menyisihkan satu hingga dua ekor kambingnya untuk dijual agar bisa mendukung anaknya saat main di luar daerah,” katanya.(M Noor Efendi-73)
(/)
Kejuaraan tersebut diikuti 32 SSB dari Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jakarta. Deretan SSB kenamaan, seperti Indonesia Muda (IM) Bandung, Patriot Merah Putih (PMP) Jakarta, dan Gema Persada Jakarta Barat ambil bagian di dalamnya. Dari Jateng, selain SSB Joyokusumo juga SSB Undip.
Perjalanan SSB Joyokusumo menuju tangga prestasi terbilang cukup singkat. Hanya dalam waktu lima tahun SSB yang dimanajeri Suyatno itu, mampu menyedot perhatian publik bola nasional.
Salah satu prestasi yang mengantarkan mereka ke Camp dan Festival Sepak Bola U-12 adalah peringkat ketiga antarSSB se-Jateng Piala Danone Nations Cup Internasional 2011. Dari situ, Joyokusumo mendapat tawaran dari penyelenggara Camp dan Festival.
Sebelumnya, Joyokusumo juga menjadi Juara I U-12 di Turnamen antarSSB se-eks Karesidenan Pati Piala Garuda Food 2011. Bahkan, sebulan sebelum berangkat ke Jatinangor, mereka menjuarai Wakil Bupati Cup II Grobogan U-11.
Derby Jateng
Dalam Camp dan Festival Sepak Bola, SSB Joyokusumo membuktikan kelasnya dengan tampil meyakinkan sejak babak penyisihan saat menggulung IM Bandung tujuh gol tanpa balas. Berikutnya, giliran PMP Jakarta yang dipaksa menyerah 2-3 dan Sidiq Ja’far Sumedang 2-6.
Pada babak 16 besar penampilan SSB Joyokusumo tetap tak terbendung. SSB Gema Persada Jakarta Barat dikandaskan dengan skor 2-1. Pada babak delapan besar, PMP kembali menjadi rival yang mampu ditaklukkan 1-0. Sedangkan di semifinal SSB asal Pati ini menang 6-4 atas Putra Melati Tangerang.
Di partai puncak, terjadi derby Jateng. Mental anak-anak Joyokusumo benar-benar teruji. Mereka tertinggal 0-1 terlebih dahulu, namun mampu membalikkan keadaan 2-1 dan membawa pulang trofi juara. Prestasi itu semakin lengkap dengan dikukuhkannya otak permainan SSB Joyokusumo, Andi Malik Firmansyah, sebagai pemain terbaik dalam event tersebut.
Komunikasi intensif dengan orang tua siswa menjadi salah satu kunci nonteknis merajut SSB hingga seperti saat ini. Salah seorang orang tua pemain, Imam Supriyanto mengatakan, kekeluargaan antarorang tua menjadi tradisi tersendiri. ”Kami sudah seperti saudara. Semua siswa SSB Joyokusumo juga seperti anak kami sendiri,” ujarnya.
Kedekatan antarorang tua pemain dan rasa kepemilikan SSB yang kuat membuat mereka rela merogok kocek sendiri dalam mendukung keberangkatan anak-anaknya dalam setiap event. ”Rata-rata, jauh hari orang tua sudah menabung untuk mendampingi anaknya ikut kejuaraan di luar kota. Ada pula yang menyisihkan satu hingga dua ekor kambingnya untuk dijual agar bisa mendukung anaknya saat main di luar daerah,” katanya.(M Noor Efendi-73)
(/)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar